MR ANGIOGRAPHY

INTRODUCTION.

*MRI – non-invasive study of flow. CT & angiography – exogenous iodinated contrast media.
*Flow : intrinsic physiologic contrast media for MR.
*Doppler : non-invasive, but MR has advantages in Field Of View & tissue characterization
*Carr & Purcell 1954 : influence of the flow velocity on MR signal
*Hahn 1960 :Measurement of the velocity based on the signal phase.
*1980 : First flow imaging techniques based on RF tagging.
*Imaging techniques to map the blood velocity based on phased measurement = velocity phased encoding
 
GENERAL PRINCIPLES
*Flow influences the MR signal
*When we send 90 degree pulse, all protons influenced by the radio wave.
*After we turn the RF pulse off, we get a signal.
*But in the vessels, the blood always flow. The blood may have left the examined slice.
*So there is no signal coming out of vessel; it appears black in the picture
*The phenomenon is called flow void phenomenon.
 
GENERAL PRINCIPLES

METHODS :

*Phased contrast
*Time of Flight (TOF)
*Black-blood MRA
*Contrast enhanced MRA

 

*PHASED CONTRAST MRA & TOF
#Phased contrast & TOF both are more commonly employed clinical MRA techniques.
#Both rely the fact that there are detectable changes in macroscopic spins within the atomic nuclei of blood as well as other body tissue.
#Phased contrast : the spin changes occur as blood moves along a magnetic gradient are used to differentiate blood from surrounding tissue
#TOF : a “wash in & wash out” measurement is taken of spins that have been exposed to an RF pulse.
#Flowing blood provides an MR signal different from that of surrounding tissue.
#Phased contrast MRA – an image of the blood vessels by measuring the motion induced phase shifts that occur as blood moves within magnetic field gradient.  Stationary background tissue has zero phase shift.
#TOF – uses flow related enhancement that occur when fully magnetized blood moves into imaging plane. The fresh blood no RF excitations give strong signal compared with stationary tissue
 
*BLACK BLOOD MRA
#Black blood – low vascular signal. Wash out Effects – produce signal loss.
#Stationary soft tissue – strong signal
#Moving blood – little or no signal.
#The designation refers to the “enhanced” flow-void or signal loss

Black blood à blood appear dark

6 ways to get it :

1.If the blood is not motion compensated & flow is fast enough.
2.Saturation can be used to suppress the signal from the blood.
3.Invert the spins from blood
4.Flow sensitive fast imaging
5.Letting the blood flow out of a slice
6.T2* contrast agent – to dephased signal.
 
*CONTRAST ENHANCED MRA
#Performed after the injection of an MR contrast agent.
#Has the potential to provide high resolution images with fewer artifacts.
#Contrast agents make the blood brighter in phased contrast MRA & TOF MRA.
#Different agents can be used to make blood darker in Black Blood MRA.
#MR contrast agent projection angiogram can be obtained via 3D gradient echo either by substracting data sets before & after in injection
#Dose 0.1-0.2mmol/kg BW
#Gd DTPA do not penetrate blood brain barrier.
#Angiogram obtained by MIP (maximum intensity projection)
#ontrast MRA favours imaging of the venous system (MRV) because of the more constant flow velocity compared to arteries.
 
MRA –fundamental of imaging
#radient echoes – applying gradient field
#hase – a function of time, gradient strength & location of spin
#T2* dephasing – local field inhomogeneity à effective decay is quickened
#Chemical shift – local field variations causes a shift in the freq for different molecules
#Resolution
#Contrast

Ultrasonografi adalah

  1. A.    Pengertian

Ultrasonografi (USG) adalah sebuah teknik pencitraan diagnostik menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi yaitu antara 1-15 MHz. Contohnya USG obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan.

 

 

Gambar 1. Pesawat usg

Image

Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). 


  1. A.    Instrumen Pesawat Ultrasonografi (USG)

Sebuah pesawat USG umunya memiliki bagian-bagian berikut :

  • Transducer Pulse Controls (Pulser)

Transducer Pulse Controls memungkinkan operator yang disebut sonographer untuk menetapkan dan mengubah frekuensi dan durasi dari pulsa ultarasound, serta mode scan pada pesawat. Perintah dari operator diterjemahkan untuk diubah menjadi arus listrik yang diterapkan pada kristal piezoelektrik dalam transducer probe.

  • Central Processing Unit ( CPU )

CPU adalah otak dari pesawat USG. CPU pada dasarnya adalah sebuah komputer yang berisi mikroprosesor, memori, amplifier dan sumber listrik untuk mikroprosesor dan transducer atau probe. CPU mengirim arus listrik ke transducer atau probe untuk memancarkan gelombang suara, dan juga menerima pulsa listrik yang dihasilkan dari gelombang suara yang kembali ke probe. CPU melakukan semua perhitungan yang terlibat dalam pengolahan data. Setelah data mentah diproses, CPU membentuk gambar pada monitor. CPU ini juga dapat menyimpan data dan gambar yang dapat diproses pada disk.

  • Transducer atau Probe

Transduser probe bagian utama dari mesin USG, menghasilkan dan menerima gelombang suara menggunakan prinsip yang disebut  efek piezoelektrik. Satu atau lebih kristal quartz disebut kristal piezoelektrik.  Ketika arus listrik diterapkan pada kristal ini , kristal berubah bentuk dengan cepat. Perubahan yang cepat pada bentuk atau getaran dari kristal menghasilkan gelombang suara yang memancar ke luar. Sebaliknya, bila suara atau tekanan gelombang mengenai kristal, maka akan memancarkan arus listrik. Oleh karena itu, kristal yang sama dapat digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara. 

 

Macam – macam transduser:

1)      Transducer Linear digunakan untuk melihat  organ superficial seperti testis, kelenjar tiroid dan kelenjar payudara (mammae). Frekuensi gelombang suara yang digunakan tinggi antara 5-10 MHz.

2)      Transducer Kurvilinear digunakan pada pemeriksaan transvaginal dan transabdominalis. Transducer ini untuk melihat organ-organ yang dalam seperti abdomen dan thorax. Frekuensi  gelombang suara yang digunakan yaitu antara 1-5 MHz.

3)      Transducer Sektor digunakan untuk melihat jantung (transthoracal) dan juga kepala bayi (transcranial).

 

  • Receiver

Suatu receiver digunakan untuk prosessing awal informasi echo yang diterima, kemudian mengubah echo tersebut menjadi signal listrik.

  • Display

Display merupakan sebuah layar monitor pada komputer yang menunjukkan data yang diolah dari CPU. Dapat menampilkan gambar hitam-putih atau warna, tergantung pada model pesawat USG.

Tampilan monitor USG ada 4 mode yaitu:

  1. A-Mode (Amplitudo Mode)

1)      Tampilan pada layar berbentuk frekuensi dan amplitudo

2)      Instrumen yang digunakan pada mode ini menggunakan instrumen A-Scan.

3)      Notasi ampitudonya “A”

4)      Waktu dan amplitudo nilainya hampir sama, karena kecepatan suara dijaringan nilainya sama.

 

 

  1. B-Mode

1)      Tampilan pada layar berupa bentuk organ dengan komposisi gelap-terang.

2)      Gambaran dua dimensi dengan pola koordinat gelap-terang.

3)      Gambaran didapat dengan menggeser dan menyudutkan transduser.

4)      Notasi amplitudonya “B” untuk cerahan atau brightness.

  1. Real Time Mode (T-Mode) / Time Motion Mode (M-Mode)

1)      Tampilan pada layar berupa organ dengan komposisi gelap dan terang disertai gerakan sesuai dengan objek.

2)      Masih digunakan secara luas untuk memindai janin dan jantung.

  1. Doppler (D-Mode)

1)      Merupakan pengembangan dari Time Motion Mode.

2)      Digunakan untuk menilai aliran serta bentuk pembuluh darah yang disertai dengan warna sebagai pembeda.

 

  • Analog Digital Converter (ADC)

ADC merupakan suatu alat yang berfungsi mengubah data analog berupa signal – signal listrik menjadi data digital untuk diproses secara komputerisasi untuk menjadi sebuah gambaran.

  • Keyboard atau Kursor

Pesawat USG memiliki keyboard dan kursor, seperti trackball. Perangkat ini memungkinkan operator untuk input data,  menambahkan catatan dan mengambil pengukuran dari data.

  • Disk Storage

Data dan gambar dapat diolah atau disimpan pada disk. Disk dapat berupa hard disk, disket, compact disc (CD) atau digital video disc (DVD). Biasanya, hasil USG pasien disimpan pada floppy disk dan diarsipkan dengan catatan medis pasien.

  • Printer

Printer merupakan peralatan yang digunakan untuk mencetak data atau informasi dari komputer dengan kertas. Banyak pesawat USG memiliki thermal printer yang dapat digunakan untuk mencetak gambar dari data yang ditampilkan.

Pesawat LINAC Pada Radioterapi

AKSELERATOR LINEAR (LINAC)

Image

a.)    Defenisi Akselerator

Pesawat sinar-X pada umumnya memproduksi sinar-X energi berorde kilo elektron Volt (keV). Untuk mendapatkan sinar-X dengan energi yang sangat tinggi, biasanya digunakan alat pemercepat partikel atau akselerator. Akselerator adalah alat yang dipakai untuk mempercepat gerak partikel bermuatan seperti elektron, proton, inti-inti ringan, dan inti atom lainnya. Mempercepat gerak pertikel bertujuan agar pertikel tersebut bergerak dengan cepat sehingga memiliki energi kinetik yang sangat tinggi. Untuk mempercepat gerak partikel ini diperlukan medan listrik ataupun medan magnet. Akselereator gerak pertama kali dikembangkan oleh dua orang fisikawan Inggris, J.D. Cockroft dan E.T.S Walton, di Laboratorium Cavendish, Universitas Cambrige pada 1929, atas jasanya mereka dianugrahi hadiah Nobel bidang fisika pada 1951. Akselerator partikel biasanya dipakai untuk penelitian fisika energi tinggi dengan cara menabrakkan partikel berkecepatan sangat tinggi ke target tertentu. Namun, ada beberapa jenis akselerator partikel yang dirancang untuk memproduksi radiasi berenergi tinggi untuk keperluan radioterapi. 
Akselerator digunakan untuik menghasilkan sinar X dengan energi yang tinggi dengan menggunakan tabung Betatron dan Sinkrotron.

b.) Tabung Betatron 

Betatron pertama kali diperkenalkan pada 1941 oleh Donald William Kerts dari Universitas Illinois, Amerika Serikat. Penamaan Betatron mengacu pada jenis sinar radioaktif yaitu sinar-ß, yang merupakan aliran elektron yang berkecepatan tinggi. Betatron terdiri atas tabung kaca hampa udara berbentuk cincin raksasa yang diletakan diantara dua kutub magnet yang sangat kuat. Elektron akselerator pada prinsipnya adalah suatu tabung sinar-X berukuran sangat besar. Penyuntik berupa filamen panas yang berperan sebagai pemancar elektron dipasang untuk menginjeksi aliran elektron ke dalam tabung pada sudut tertentu. Setelah elektron disuntikan ke dalam tabung, ada dua gaya yang akan bekerja pada elektron tersebut. 
Gaya yang pertama membuat elektron bergerak mengikuti lengkungan tabung. Di dalam medan magnet, partikel akan bergerak melingkar. Gaya yang kedua berperan mempercepat gerak elektron hingga kecepatannya semakin tinggi. Melalui gaya ke dua ini, elektron memperoleh energi kinetik yang sangat besar. Dalam waktu sangat singkat, elektron akan bergerak melingkar di dalam tabung beberapa ribu kali. Apabila energi kinetik elektron telah mencapai nilai tertentu, elektron dibelokan dari jalur lengkungannya sehingga dapat menabrak target secara langsung yang berada di tepi ruangan. Dari proses tabrakan ini pancaran sinar X berenergi sangat tinggi karenasebagian besar akselerator dapat mempercepat elektron hingga energinya mencapai 20 Mega elektron Volt (MeV). Betatron memiliki kelemahan karena mesin itu memerlukan magnet berukuran sangat besar guna mendapatkan perubahan fluks yang diperlukan untuk mempercepat elektron. 

b.)    Sinkrotron Elektron

Untuk mengatasi kelemahan ini, diperkenalkan jenis akselerator elektron lainnya yang menggunakan magnet yang berbentuk cincin yang diberi nama sinkrontron elektron. Alat ini berfungsi sebagai pemercepat elektron yang mampu menghasilkan elektron dengan energi kinetik lebih besar di bandingkan Betatron. Elektron dengan energi anatara 50-100 kV dipancarkan dari filamen untuk selanjutnya dipercepat di dalam alat. Pada saat akhir proses percepatan, elektron ditabrakan menuju sasaran sehingga dihasilkan sinar-X dengan energi dan intensitas tinggi.

c.)    Defenisi Linear acceleration (LINAC)

Akselerator linear (linear accelerator, LINAC) adalah alat terapi radiasi yang eksternal yang paling umum digunakan untuk pasien yang terkena kanker. Linear accelerator digunakan untuk mengobati semua lokasi badan yang terkena kanker, menyampaikan high-energy sinar-x yang sama dosisnya kepada daerah tumor pasien. Alat ini digunakan tidak hanya dalam terapi radiasi eksternal, tetapi juga untuk Radiosurgery Stereotactic dan Badan Stereotactic Radioterapi yang serupa menggunakan gamma. Sinar-Rontgen ini dapat menghancurkan sel kanker selagi melingkupi jaringan normal.

Aplikasi LINAC Akselerator linier (Linear Accelerator, LINAC) pertama kali diperkenalkan oleh R. Wideroe di Swiss pada 1929, namun unjuk kerjanya saat itu kurang memuaskan. LINAC mempunyai kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan akselerator magnetik. Ukuran alat dan biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan LINAC kira-kira proporsional dengan energi akhir partikel yang dipercepat. Sedang pada akselerator magnetik, tenaga yang diperlukan akan lebih tinggi untuk menghasilkan energi akhir partikel yang sama besarnya. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan partikel berenergi sangat tinggi, LINAC akan lebih ekonomis dibandingkan akselerator magnetik. Di samping itu, penyuntikan partikel yang akan dipercepat dalam akseleratormagnetik sangat sulit dilakukan, sedang pada LINAC partikel dalam bentuk berkas terkolimasi secara otomatis terpencar kedalam tabung akselerator. LINAC dapat dipakai untuk mempercepat partikel hingga berenergi di atas 1 BeV. Betatron praktis tidak mungkin mencapai energi setinggi ini karena memerlukan magnet berukuran sangat besar. 

d.)   Prinsip kerja dari linear accelerator (LINAC)

LINAC semula dipakai untuk mempercepat partikel bermuatan positif seperti proton. Namun, setelah berbagai modifikasi, mesin dapat pula dipakai untuk mempercepat partikel bermuatan negatif seperti elektron. Dalam hal ini, elektron yang dipercepat mampu bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya (elektron dengan energi 2 MeV bergerak dengan kecepatan 0,98 c, dengan c adalah kecepatan cahaya). Jika elektron berenergi tinggi itu ditabrakan pada target dari logam berat maka dari pesawat LINAC akan dipancarkan sinar-X berenergi tinggi.

Radioterapi dapat juga dilakukan dengan menggunakan elektron berenergi tinggi. Elektron yang dipercepat dalam LINAC dapat langsung di manfaatkan untuk radioterapi tanpa harus ditabrakan terlebih dahulu dengan logam berat. Jadi, LINAC dapat juga berperan sebagai sumber radiasi partikel berupa elektron cepat yang dapat dimanfaatkan untuk radioterapi tumor. Akselerator Linear dalam aplikasinya menggunakan teknologi gelombang mikro yang juga digunakan untuk radar. Gelombang mikro ini dimanfaatkan untuk mempercepat elektron dalam akselerator yang disebut “wave guide”. 
LINAC menggunakan teknologi microwave (teknologi yang sama seperti yang digunakan dalam radar) untuk mempercepat electron digunakan suatu alat yang disebut sebagai “wave guide”, hal tersebutlah yang kemudian mengizinkan elektron bertumbukan dengan heavy metal target. Hasil dari tumbukan antara elektron dan metal adalah high-energy x-rays yang dihasilkan oleh metal target. High energy x-rays tersebut kemudian akan diatur untuk kemudian diberikan pada pasien tumor dan diatur keluarannya dari mesin yang disesuaikan dengan keadaan dari pasien. Sinar yang keluar dari bagian accelerator disebut sebagai gantry yang berotasi di sekeliling pasien.

Pesawat Linac menghasilkan berkas radiasi elektron yang dipercepat atau foton sinar¬X bertenaga tinggi. Sebelum melakukan pengukuran output perlu diketahui berkas mana akan diukur, karena cara pengukuran kedua berkas tersebut tidak sama, dalam metode maupun peralatan yang digunakan untuk pengukuran. Sebelum dilakukan pengukuran, perlu dilakukan pengecekan energi berkas, apakah sama dengan energi berkas pada panel kontrol. Jika terdapat perbedaan maka perlu dilakukan penyesuaian energi dengan memutar tombol pengatur.
Pengecekan energi foton yang dihasilkan pesawat Linac, perlu dilakukan pengukuran dosis pada kedalaman 10 dan 20 cm dalam fantom air. Dari hasil pengukuran ini ditetapkan nilai perbandingan D10/D20 -nya, lalu dicari energi fotonnya melalu kurva D10/D20 vs energi foton. 
Pasien ditempatkan pada kursi pengobatan yang dapat bergerak kesegala arah, agar dapat dipastikan pemberian radiasi dalam posisi yang tepat. Radiasi dikirim melalui kursi pengobatan. Akselerator Linear yang merupakan akselerator dengan partikel lurus mangandung unsure-unsur :

  1. Sumber partikel.

Tergantung pada partikel yang sedang bergerak. Proton yang dihasilkan dalam sumber ion memiliki desain yang berbeda. Jika partikel lebih berat harus dipercepat, misalnya ion uranium.

  1. Sebuah sumber tegangan tinggi untuk injeksi awal partikel.

  2. Sebuah ruang hampa pipa vakum. 

Jika perangkat digunakan untuk produksi sinar-X untuk pemeriksaan atau terapi pipa mungkin hanya 0,5 sampai 1,5 meter, sedangkan perangkat yang akan diinjeksi bagi sebuah sinkrotron mungkin sekitar sepuluh meter panjangnya, serta jika perangkat digunakan sebagai akselerator utama untuk investigasi partikel nuklir, mungkin beberapa ribu meter.

  1. Dalam ruang, elektrik elektroda silinder terisolasi ditempatkan, yang panjangnya bervariasi dengan jarak sepanjang pipa. 

Panjang elektroda ditentukan oleh frekuensi dan kekuatan sumber daya penggerak serta sifat partikel yang akan dipercepat, dengan segmen yang lebih pendek di dekat sumber dan segmen lagi dekat target.

  1. Satu atau lebih sumber energi frekuensi radio, Sebuah akselerator daya yang sangat tinggi akan menggunakan satu sumber untuk elektroda masing-masing. Sumber harus beroperasi pada level daya yang tepat, frekuensi dan fase yang sesuai dengan jenis partikel dipercepat untuk mendapatkan daya perangkat maksimum.

  2.  Sebuah sasaran yang tepat. Pada kecepatan mendekati kecepatan cahaya, peningkatan kecepatan tambahan akan menjadi kecil, dengan energi yang muncul sebagai peningkatan massa partikel. Dalam bagian-bagian dari akselerator hal ini terjadi, panjang elektroda tabung akan hampir berjalan konstan.

  3. Tambahan elemen lensa magnetis atau elektrostatik Untuk memastikan bahwa sinar tetap di tengah pipa dan elektroda nya.

  4. Akselerator yang sangat panjang Akan menjaga keselarasan tepat komponen mereka melalui penggunaan sistem servo dipandu oleh sinar laserv

Medical Instrumentation

 

Image

 

 

Cara Kerja LINAC

Image

Prinsip Kerja Pesawat Cobalt 60

Pesawat Cobalt- 60

Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat membahayakan dan butuh biaya yang besar dalam pengobatannya. Biasanya dalam pengobatan kanker yang dilakukan adalah operasi atau menggunakan radioterapi. Pengobatan dengan operasi ataupun radioterapi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Pada pembahasan ini, difokuskan mengenai radioterapi dan khusunya dengan menggunakan pesawat terapi Cobalt-60.

Radioterapi saat ini banyak digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit kanker karena tingkat penyembuhannya relative lebih tinggi apalagi kalau dilakukan pada kanker dengan stadium awal. Tujuan Radioterapi:Mematikan jaringan kanker sebanyak banyaknya, tetapi cedera yang timbul pada jaringan sehat diusahakan seminimal mungkin (rasio terapeutik)

Sel kanker biasanya lebih sensitive terhadap sinar gamma sehingga dalam prakteknya dapat digunakan zat radioaktif cobalt-60 yang memancarkan radiasi gamma dengan energy yang sangat tinggi 1,33 Mev dan 1,17 Mev. Sinar gamma dapat digunakan untuk mematikan sel-sel kanker tanpa melakukan operasi.

Sebelumnya mungkin lebih baik dibahas tentang radiasi terlebih dahulu. Radiasi bias berbentuk gelombang ataupun partikel. Beberapa contoh radiasi misalnya:

– Cahaya tampak

– Panas

– Sinar X, dll.

Untuk memahaminya bisa dimulai dengan membahas apa itu atom? Atom merupakan basis unit dari sebuah materi. Ada tiga basis partikel yang terdapat di dalam atom, yaitu electron, proton dan neutron. Radioaktifitas akan terjadi pada neutron yang tidak stabil, yang biasanya terjadi pada atom yang memiliki jumlah neutron yang terlalu sedikit ataupun terlalu banyak. Atom yang tidak stabil akan berusaha untuk mencapai kestabilan dengan memancarkan energy. Energi ini bisa berbentuk sinar ( gelombang ) ataupun partikel. Atom ini biasanya dikenal dengan zat radioaktif.

Berdasarkan energi yang ditransferkan radiasi dapat dibagi dua, ionizing dan non-ionizing. Contoh ionizing radiation adalah partikel alpha, partikel beta, neutron, sinar gamma, serta sinar X. Contoh non-ionizing radiation adalah gelombang mikro, ultraviolet, infra red, laser, radar dll. Detailnya dapat dilihat pada tabel.

 

 Image

Computer Radiologi

Computed radiography

adalah proses merubah system analog pada konvensional radiografi menjadi digital radiografi ( Bambang Supriyono 2003:1). Pada sistem Computed Radiography data analog dikonversi ke dalam data digital pada saat tahap pembangkitan energi yang terperangkap di dalam Imaging Plate dengan menggunaklan laser, selanjutnya data digital berupa sinyal-sinyal ditangkap oleh Photo Multiplier Tube (PMT ) kemudian cahaya tersebut digandakan dan diperkuat intensitasnya setelah itu di ubah menjadi sinyal elektrik yang akan di konversi kedalam data digital oleh Analog Digital Converter (ADC).

 
Pada penggunaan radiografi konvensional digunakan penggabung antara film radiografi dan screen, akan tetapi pada Komputer radiografi menggunakan imaging plate. Walaupun imaging plate secara fisik terlihat sama dengan screen konvensional tetapi memiliki fungsi yang sangat jauh berbeda, karena pada imaging plate berfungsi untuk menyimpan enersi sinar x kedalam photo stimulable phosphor dan menyampaikan informasi gambar itu ke dalam bentuk data digital.
 
Komponen-komponen yang terdapat pada Computed Radiography antara lain :
 
Kaset
Kaset pada Computed Radiography terbuat dari carbon fiber dan bagian belakang terbuat dari almunium, kaset ini berfungsi sebagaii pelindung dari Imaging Plate.
 
Imaging Plate
merupakan komponen utama pada sistem CR yang berfungsi menyimpan energi sinar x, imaging plate terbuat dari bahan Photostimulabel phosphor. Dengan menggunakan Imaging Plate memungkinkan proses gambar pada sistem komputer radiografi untuk melakukan berbagai modifikasi.
 
Proses yang terjadi pada Imaging Plate di mulai pada saat terkena penyinaran sinar-x , Imaging Plate akan menangkap energi dari sinar x kemudian disimpan oleh bahan phosphor yang akan dirubah menjadi data digital dengan Laser Scanner di dalam Image Reader. Setelah Imaging Plate melalui proses scanning, gambaran akan di tampilkan pada monitor komputer, sementara Imaging Plate masuk ke bagian data penghapusan (erasure) untuk dibersihkan sehingga dapat digunakan kembali untuk pasien yang lainnya.
 
Proses pembentukan gambar yang terjadi pada imaging plate melalui beberapa tahapan :
 
1). Exposure
Imaging Plate diletakkan didalam kaset, setelah itu kita lakukan eksposi dengan menggunakan sinar x. Sinar x yang menembus obyek akan mengalami atenulasi sehingga enersi dari sinar x tersebur ditangkap oleh imaging plate dalam bentuk data digital.
 
2). Stimulate
Bayanggan tersebut kemudian distimulasi dengan Photo Stimulable Phosphor (PSP) yang fungsinya untuk mengubah bayangan laten pada IP menjadi cahaya tampak.
 
3). Read (pembacaan)
Dengan menggunakan Photo Multiplier, cahaya tampak tersebut di tangkap dan digandakan serta diperkuat intensitasnya kemudian diubah menjadi sinyal elektrik. kemudian sinyal-sinyal ini direkonstruksikan menjadi sebuah gambaran yang dapat dilihat oleh layar monitor.
 
4). Erasure (penghapusan)
Setelah proses pembacaan seselai, data gambar pada imaging plate secara otomatis akan dihapus oleh Intense Light sehingga imaging plate dapat digunakan kembali.